Jumat, 12 April 2013

PRAKTEK KERJA BANGKU



PEMBUATAN PIN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

  “PRAKTEK KERJA BANGKU”

       Disusun Oleh: 

 WITONO


Dosen Pe
mbimbing :
PINIHAS,Ir


Jurusan
TEKNIK MESIN


POLITEKNIK GUNAKARYA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2012/2013



KATA PENGANTAR


Puji sukur saya  kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang  pertama saya sampaikan kepada dosen pembimbing matakuliah Praktikum Kerja Bangku yaitu bapak Djonni Bangun yang telah membimbing saya dalam perkuliahan Praktikum Kerja Bangku selama 3 minggu. Yang kedua kepada bapak ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . selanjutnya kepada teman-teman saya telah membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan dalam bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan kalimat. Kritik dan saran kami perlukan untuk memperbaiki laporan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi yang membacanya, terimakasih.










Bekasi, 25 Februari 2013.
Penulis

WITONO



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….  i
DAFTAR ISI………………………………………………………… ii
  1. BAB I   PENDAHULUAN
    1. Latar belakang ………………………………………………....1
    2. Tujuan ………………………………………………………….1
  1. BAB II   KAJIAN TEORI DAN CARA KERJA BENDA
    1. Ragum ……………………………………………….………...2
    2. Gergaji …………………………………………………………3
    3. Kikir …………………………………………………………...3
    4. Jangla Sorong /Kaliper ………………………………………...3
  1. BAB III    LAPORAN PRAKTIKUM
    1. Memotong  ………………………………………...……….......6
    2. Mengikir  ……………………………………………….…..….6
    3. Mengukur…………………………………………………........7
  1. BAB IV  PENUTUP
  2. Kesimpulan ………………………………………….......………..........9





BAB I  
PENDAHULUAN
Latar belakang
Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kuliah pokok yang diajarkan di Politeknik Gunakarya Indonesia. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih keterampilan dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan. Praktikum kerja bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan lebih canggih dan modern  sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat paraktikum  sederhana dan dikerjakan dengan manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Alat-alat kerja bangku itu antara lain:
  • Ragum
  • Gergaji
  • Kikir
  • Jangka sorong.
Tujuan
  • Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
  • Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
  • Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
  • Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga ditemukan permukaan yang presisi.
  • Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik Teknik Mesin









BAB II
KAJIAN  TEORI  DAN CARA  KERJA  BENDA
Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku yang telah saya pergunakan dalam praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan dan keuletan dalam pengerjaanya. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.
1.      RAGUM
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,digergaji,ditap,dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDbXf_2LbR_zcxihg4QieYZ3GoKeGcsXa6iJ_nNKgbBuPtgIQoxa16i_wyAsHhc3V3LOYVWnfq9DF2-PMOrbhaAXK9UYjxaqH_Aclc0wSVSN_1dnjcQy5yK__yFVr3ESQ-QsuvNgtqNC-3/s1600/1848826_ragum.jpg

    gambar 1 Ragum


A.     Bagian-bagian pada Ragum
Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1.       Rahang gerak
2.       Rahang tetap
3.       Tangkai





B.     Cara Penggunaan  Ragum

Cara penggunaan Ragum yaitu:
a.Memilih tinggi ragum yang sesuai
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita :
1. berdiri tegak di ragum
2. tempelkan kepalan tangan pada dagu
3. sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan
sampai menyentuh bibir mulut ragum.

            b.Menjepit benda kerja pada ragum
           Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
           Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.

c.Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan dari tangan kiri
yang seimbang,sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan
namum tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
2.      GERGAJI
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya pada fungsinya. Kalau gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara Penggunaan Gergaji
·         Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
    - Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis ataupun dengan kayu apabila hendak memotong logam yang tipis.
·          Mula-mula potong dengan perlahan.
    - gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan  memotong.
    - apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan tetap.
    - kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan seminit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPpOzeItWhfhxRkNWMgLauLTiGOp9vL5OitpYlHUcEUkYcPlbWRjSpDS5IzExweemuCf7nSOuxz_uhMnjqxVw07myHPDnNdFF9-drpOml5fOfVOtHFgDLMJ9XUAdapazGKqLMNGdDe5KA/s320/cara+potong+last.jpg
Gambar 7: Cara memotong dengan gergaji
·          Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.

·         Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat gergaji sedikit tetapi jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata gergaji

3.      KIKIR

Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan paada bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakankikir. Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis gigi pemotongnya :

                                
ü  Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusanpermukaan benda kerja.
ü  Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus.
Cara kerja
v  Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
v  Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
v  Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
v  Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
4.      JANGKA SORONG /KALIPER
Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari cara pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua, yaitu vernier caliper manual, dan digital. Pengukuran menggunakan vernier caliper manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manual memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan baterai kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.

·         Bagian utama vernier caliper manual

http://yuliarman.polinpdg.ac.id/images/gambar/alat_ukur/jangka%20sorong%20manual.png
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, yaitu:
Ø  Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya.
Ø  Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
Ø  Pastikan angka “0” pada kedua skala bertemu dengan tepat.
Ø  Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
Ø  Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
Ø  Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
Ø  Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
Ø  Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
Ø  Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.























BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
1.      MEMOTONG
Yaitu memotong  benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
  • Ragum
  • Gergaji
  • Benda kerja yang akan di potong Ǿ25X3000
  • Jangkasorong
Cara Kerja
·         Pegang logam yang hendak dipotong dengan cara yang betul.
Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis ataupun dengan kayu apabila hendak memotong logam yang tipis.
·          Mula-mula potong dengan perlahan.
o   gunakan ibu jari sebagai panduan dan memulakan  memotong.
o   apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan tetap.
o   kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan seminit.


·          Apabila pemotongan hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.

·         Semasa memotong, tekan dan tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat gergaji sedikit tetapi jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata gergaji

2.      MENGIKIR
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
  • Kikir kasar dan kikir halus
  • Ragum
  • Benda kerja Hasil potongan Ǿ 25X150
  • Jangkasorong
Cara kerja
v  Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
v  Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
v  Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak
Gambar hasil pengikiran dengan Ǿ23x150
3.      MENGGUKUR
Yaitu menggukur benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
-          Jangka Sorong /Kaliper
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
cara menggunakan jangka sorong yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm




BAB IV
PENUTUP
Kesimpualm
a)      Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa kesabaran ,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.
b)      Pengikiran adalah suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
c)       Dalam proses pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa harus memahami bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d)      Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan kerja