PEMBUATAN PIN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
“PRAKTEK KERJA BANGKU”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
“PRAKTEK KERJA BANGKU”
Disusun Oleh:
WITONO
Dosen Pembimbing :
PINIHAS,Ir
Jurusan
TEKNIK MESIN
Jurusan
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK GUNAKARYA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji sukur
saya kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat Nya saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang
pertama saya sampaikan kepada dosen pembimbing matakuliah Praktikum Kerja
Bangku yaitu bapak Djonni Bangun yang telah membimbing saya dalam perkuliahan
Praktikum Kerja Bangku selama 3 minggu. Yang kedua kepada bapak ibu saya yang
telah membiayai kuliah saya . selanjutnya kepada teman-teman saya telah
membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan
kalimat. Kritik dan saran kami perlukan untuk memperbaiki laporan laporan
berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi yang membacanya, terimakasih.
Bekasi, 25 Februari 2013.
Penulis
WITONO
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR
ISI………………………………………………………… ii
- BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang ………………………………………………....1
- Tujuan ………………………………………………………….1
- BAB II KAJIAN TEORI DAN CARA KERJA BENDA
- Ragum ……………………………………………….………...2
- Gergaji …………………………………………………………3
- Kikir …………………………………………………………...3
- Jangla Sorong /Kaliper ………………………………………...3
- BAB III LAPORAN PRAKTIKUM
- Memotong ………………………………………...……….......6
- Mengikir ……………………………………………….…..….6
- Mengukur…………………………………………………........7
- BAB IV PENUTUP
- Kesimpulan ………………………………………….......………..........9
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Praktikum kerja bangku adalah salah
satu mata kuliah pokok yang diajarkan di Politeknik Gunakarya Indonesia. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih
keterampilan dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan. Praktikum kerja
bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan
lebih canggih dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum
ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat paraktikum sederhana dan
dikerjakan dengan manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih
keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak
mengalami banyak kesulitan.
Alat-alat
kerja bangku itu antara lain:
- Ragum
- Gergaji
- Kikir
- Jangka sorong.
Tujuan
- Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
- Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
- Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
- Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga ditemukan permukaan yang presisi.
- Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik Teknik Mesin
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
CARA KERJA BENDA
Dalam bab ini kita akan mempelajari
secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini
saya hanya ingin membahas alat kerja bangku yang telah saya pergunakan dalam
praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual
tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa
dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan dan
keuletan dalam pengerjaanya. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja
bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara
manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan
tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari
bahaya keselamatan kerja.
1.
RAGUM
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda
kerja yang akan dikikir, dipahat,digergaji,ditap,dll. Dengan memutar tangkai
(handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja yang
sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat
terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
gambar 1 Ragum
A. Bagian-bagian pada Ragum
Dalam sebuah
ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1.
Rahang gerak
2.
Rahang tetap
3.
Tangkai
B. Cara Penggunaan Ragum
Cara
penggunaan Ragum yaitu:
a.Memilih tinggi ragum yang sesuai
Cara memilih
ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita :
1. berdiri tegak di ragum
2. tempelkan kepalan tangan pada dagu
3. sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan
sampai menyentuh bibir mulut ragum.
b.Menjepit benda kerja pada ragum
1. berdiri tegak di ragum
2. tempelkan kepalan tangan pada dagu
3. sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan
sampai menyentuh bibir mulut ragum.
b.Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada
ragum, benda kerja yang keluar dari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit
benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
c.Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan
tekanan dari tangan kiri
yang seimbang,sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan
namum tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
yang seimbang,sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan
namum tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
2.
GERGAJI
Pada umumnya proses kerja gergaji
hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya pada fungsinya. Kalau gergaji
digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk
mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara
Penggunaan Gergaji
·
Pegang logam yang hendak
dipotong dengan cara yang betul.
- Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan
nipis ataupun dengan kayu apabila hendak memotong logam yang tipis.
·
Mula-mula potong dengan perlahan.
- gunakan ibu
jari sebagai panduan dan memulakan memotong.
-
apabila sudah kelihatan tanda, lakukan sorongan yang lebih panjang dan
tetap.
-
kelajuan pemotongan untuk gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan
seminit.
·
Apabila pemotongan
hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.
·
Semasa memotong, tekan dan
tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat gergaji sedikit tetapi
jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata gergaji
3.
KIKIR
Peralatan
utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan
paada bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakankikir. Jenis-jenis
kikir ditinjau dari jenis gigi pemotongnya :
ü Kikir kasar : digunakan untuk
pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusanpermukaan benda kerja.
ü Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan
permukaan setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan
kikir halus.
Cara kerja
v
Siapkan
benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
v
Gunakan
pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
v
Jepit benda
kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran
dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan
minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur
kikir.
v
Perlu kita
perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum
dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan
panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki
kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh
bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
4.
JANGKA SORONG /KALIPER
Jangka sorong (Vernier Caliper)
adalah instrumen presisi yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi benda
bagian dalam dan luar, ditinjau dari cara pembacaannya vernier caliper dapat di
bagi dua, yaitu vernier caliper manual, dan digital. Pengukuran menggunakan
vernier caliper manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang digital,
karena hasil pengukuran diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan
hasil pengukuran menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD.
Versi manual memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala
dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena
jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan
baterai kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.
· Bagian utama vernier caliper manual
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan
jangka sorong, yaitu:
Ø Sebelum melakukan pengukuran
bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya.
Ø Sebelum jangka sorong digunakan,
pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
Ø Pastikan angka “0” pada kedua skala
bertemu dengan tepat.
Ø Sewaktu mengukur usahakan benda yang
diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi
pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
Ø Tempatkan jangka sorong tegak lurus
dengan benda yang diukur.
Ø Tekanan pengukuran jangan terlampau
kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun
pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar
rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari
baut pengunci.
Ø Dalam membaca skala nonius upayakan
dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda
ukur.
Ø Untuk mencegah salah baca, miringkan
skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan
memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan
skala utama.
Ø Untuk mencegah karat, bersihkan
jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.
BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
1.
MEMOTONG
Yaitu
memotong benda kerja sesuai ukuran yang
ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
- Ragum
- Gergaji
- Benda kerja yang akan di potong Ǿ25X3000
- Jangkasorong
Cara Kerja
·
Pegang logam yang hendak
dipotong dengan cara yang betul.
Alaskan pengapit ragum dengan kepingan logam yang lembut dan nipis
ataupun dengan kayu apabila hendak memotong
logam yang tipis.
·
Mula-mula potong dengan perlahan.
o
gunakan ibu jari sebagai
panduan dan memulakan memotong.
o
apabila sudah kelihatan tanda,
lakukan sorongan yang lebih panjang dan tetap.
o
kelajuan pemotongan untuk
gergaji biasa ialah lebih kurang 40 sorongan seminit.
·
Apabila pemotongan
hampir selesai, sokong hujung yang tergantung dengan sebelah tangan.
·
Semasa memotong, tekan dan
tolak pada bingkai. Apabila berundur , angkat gergaji sedikit tetapi
jangan ditarik kerana ini akan menumpulkan mata gergaji
2.
MENGIKIR
Yaitu
mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat
yang digunakan yaitu:
- Kikir kasar dan kikir halus
- Ragum
- Benda kerja Hasil potongan Ǿ 25X150
- Jangkasorong
Cara kerja
v Siapkan benda kerja dan alat-alat
yang digunakan.
v Gunakan pakaian pengaman dan kaos
tangan sebagai pelindung tangan.
v Jepit benda kerja dengan ragum,
dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan
maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna
untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir,
berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus
terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki
mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan
pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak
Gambar hasil pengikiran dengan Ǿ23x150
3.
MENGGUKUR
Yaitu
menggukur benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat
yang digunakan yaitu:
-
Jangka
Sorong /Kaliper
Cara
mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka
rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang
tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
cara
menggunakan jangka sorong yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius
yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke
angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4
skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm
BAB IV
PENUTUP
Kesimpualm
a) Perlu diketahui bahwa
proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa kesabaran ,keuletan
dan kejelian dalam pengerjaanya.
b) Pengikiran adalah
suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang dikerjakan secara manual
atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran yang di tentukan, yang
dalam penggunaanya secara manual.
c) Dalam proses
pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa harus memahami
bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d) Mahasiswa juga perlu
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan juga rekan kerjanya
serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu mahasiswa perlu mengenkan
pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan kerja